PEMIKIRAN EKONOMI MASA PRAKLASIK (475SM – 1774 M)

1. Pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno

a. Plato (427 – 347 SM).

Pada masa Yunani Kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perdagangan dan perbudakan. Hal itu bisa diketahui dari buku Republika yang ditulis Plato. Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurut Plato, kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Teori Plato tang relevan hingga hari ini yaitu tentang fungsi uang yangs elain sebagai alat tukar juga sebgaia alat pengukur nilai dan alat penimbun kekayaan.

b. Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles merupakan murid dari Plato. Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi adalah pemikirannya tentang pertukaran barang dan kegunaan uang dalam pertukaran tersebut. Kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, namun keinginannya relatif tanpa batas. Aristiteles membedakan antara use (kegunaan) dan keuntungan (gain).

c. Xenophon (440 – 355 SM)

Sejarah kata ekonomi pertama kali dikemukakan oleh Xenophon. Ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Karya utamanya adalah On the Means of Improving the Revenue of State of Athens.

2. Pemikiran Kaum Skolastik

Menurut Landerth (1976), lahirya pemikiran ekonomi kaum skolastik telah berdampak terhadap mulainya proses industrualisasi pada masyarakat petani Eropa dan munculnya cabang cabang ilmu sosial yang berhubungan dengan ekonomi. Ciri utama aliran Skolastik :

- Kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etis - Besarnya perhatian terhadap masalah keadilan - Pengaruh ajaran gereja yang kuat

3. Tokoh Utama Pemikiran Ekonomi Kaum Skolastik

a. St. Albertus Magnus ( 1206 – 1280)

Buah pemikirannya yaitu penetapan harga yang adil dan pantas (just price), yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya – biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Dengan berpatokan dengan harga yang adil dan pantas, aktifitas tukar menukar barang harus disertakan unsur etis.

b. St. Thomas Aquinas ( 1225 – 1274)

St. Thomas Aquinas sangat mengutuk bunga dan memvonisnya riba. Orang yang memperanakkan uang disebut pendosa hal ini sesuai dengan bukunya yang sangat terkenal yaitu Summa Theologica yang menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang yang telah dipinjamkan merupakan perilaku yang tidak adil. Pandangan ini sangat mirip dengan pandangan Aristoteles yang juga mengutuk bunga,

4. Era Merkantilisme

Istilah Merkantilisme berasal dari kata mercant yang mempunyai arti pedagang. Menurut paham ini, setiap negara yang ingin maju harus melakukan perdagangan dengan negara lainnya. Penganut paham ini berkeyakinan bahwa sumber kekayaan negara bersumber dari perdagangan luar negeri yang surplus dan kemudian akan diterima dalan bentuk emas dan perak.

Paham merkantilisme banyak dianut di negara – negara Eropa pada abad ke – XVI. Mereka tidak hanya berdagang dengan sesama negara Eropa namun sampai hingga ke Hindia Belanda (Indonesia). Awalnya negara negara eropa melakukan misi perdagangan adalah untuk memperebutkan rempah – rempah. Namun, untuk mengamankan jalur perdagangan akhirnya menjajah.

Masa merkantilisme ditandai sebagai periode masing – masing orang menjadi ahli dibidang ekonomi bagi dirinya sendiri ( every man Was his own economist). Setiap orang mempunyai pendapatnya masing masing tentang ekonomi. Dari keadaan inilah telah menginspirasi Adam Smith untuk memperoleh sumber bacaan untuk menulis buku berjudul The Wealth of Nations .

5. Tokoh – tokoh Era Merkantilisme

a. Jean Boudin ( 1530 – 1596)

Menurut Boudin, bertambahnya uang yang diperoleh dari hasil prdagangan luar negeri, praktek monopoli dan pola hidup mewah dikalangan kaum bangsawan dapat menyebabkan kenaikan harga barang – barang. Teori kuantitas uang milik Boudin telah menginspirasi pengembangan toeri kuntaitas uang oleh irving Fisher.

b. Thomas Mun ( 1571 – 1641) Buku karya Thomas Mun antara lain : - A discourse of Trade, From England unt The East-Indies (1960) - England’s Treasure by Foreign Trade or, The Balance of Our Forraign Trade is the Rule of Our Treasure ( 1664) c. Jean Baptiste Colbert (1619 – 1683)

perdagangan luar negeri dianggap sebagai sumber utama kemamuran. Abad ke XVII dan XVIII di Eropa disebut sebagai zaman kapitalisme komersial atau kapitalisme saudagar sebab kaum saudagarlah pemegang kendali utama perekonomian. Pada masanya,

d. Sir William Petty (1623 – 1687)

William Petty adalah seorang pengajar di Oxford University yang banyak menulis tentang ekonomi politik. Ia bergelar The Founder of Modern Political Economy yang diberi oleh Friedich Engels. Ia menganggap penting arti bekerja jauh lebih penting dari sumber daya tanah. Ia berpandangan bahwa yang menentukan nilai suatu barang bukan jumlah hari kerja melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tetap bekerja . menurut petty uang diperlukan secukupnya saja, Money is the Fat of the body-politick, where of too much doth as often hinder its Agility, as too little makes it sick.

e. David Hume (1711 – 1776)

Hume adalah kawan dekat Adam Smith. Salah satu buku yang ditulis Hume adalah Of The Balance of Trade yang membicarakan tentang harga – harga yang sebagian dipengaruhi oleh jumlah barnag dan sebagian lainnya dipengaruhi oleh jumlah uang.

6. Mazhab Fisiokratis

Berbeda dengan kaum merkantilisme yang menganggap kekayaan suatu negara bersumber dari perdagangan luar negeri, aliran mahzab fisiokratis justru menganggap bahwa sumber kekayaan sejati yaitu sumber daya alam. Penamaan fisiokratis bermula dari kata physioctarism yaitu penggabungan dari kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan) yang mempunyai arti mereka yang percaya pada hukum alam .

Penganut aliran mazhab ini berkeyakinan bahwa sistem perekonomian mirip dengan Hukum alam yaitu Tuhan menciptakan alam semesta yang penuh harmoni dan keselarasan berlaku kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apapun. Dengan konsep ini biarkan kondisi ekonomi berjalan sebagaimana mestinya mengikuti hukum alam tanpa campur tangan pemerintah didalamnya. Hal inilah yang menginisiasi munculnya doktrin laissez faire – laissez passer yang berarti biarkan semua terjadi biarkan semua berlalu yang kemudian dikembangkan oleh Adam Smith.

Tokoh Utama Mazhab Fisokratis adalah Francis Quesnay (1694 – 1774). Quesnay membagi masyarakat ke dalam empat golongan:

a. kelas masyarakat produktif, yaitu orang yang aktif mengurus pertanian dan pertambangan
b. kelas tuan tanah
c. kelas tidak produktif yaitu para saudagar
dan perajin d. kelas masyarakat buruh yang menerima gaji dan upah dari tenaganya

Bagi Quesnay hukum ekonomi yang relevan yaitu yang menjadikan alam sebagai satu –satunya sumber kemakmuran termasuk pertanian, pertambangan dan peternakan. Diantara keempat golongan masyarakat diatas, kaum petanilah yang paling produktif sehingga ia menganjurkan kepada pemerintah agar kebijakan yang diambil selalu bertujuan yang paling utama untuk meningkatkan taraf hidup para petani.

Sumber : Deliarnov. 2010. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI Cet. 3. Jakarta : Rajawali Pers.

Belum ada Komentar untuk "PEMIKIRAN EKONOMI MASA PRAKLASIK (475SM – 1774 M)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel