TEORI KLASIK ADAM SMITH (1729 – 1873 )

1. Hakekat Manusia Serakah

Hakekat manusia serakah sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani Kuno yang dibicarakan oleh Plato. Sminth percaya bahwa hakikatnya manusia itu rakus, egoistis, mementingkan dirinya sendiri. Smith tidak anti terhadap sikap egoistis manusia, justru dia berpandangana bahwa sifat ini dapat memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara menyeluruh. Perilaku manusia secara umum didasarkan pada kepentingan diri sendiri, bukan belas kasihan dan juga bukan perikemanusiaan.

2. Mekanisme Pasar Bebas

Smith mendukung slogan laissez faire – laissez passer yang pertama kali digaungkan oleh mazhab fisiokrat yaitu Francis Quesnay. Smith menekankan bahwa pemerintah seminimal mungkin tidak terlalu ikut campur dalam perekonomian suatu negara. Nanti akan ada sendiri tangan tak tampak (invisible hands) yang akan membawa perekonomian ke arah keseimbangan. Jika terlalu banyak campurtangan pemerintah justru akan membawa ketidakseimbangan dan ketidak efisienan.

3. Teori Nilai (Value Theory)

Menurut Smith, barang mempunyai 2 nilai. Pertama nilai guna (value in use) dan kedua nilai tukar (Value in exchange). Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Untuk mengukur tenaga buruh, ia menggunakan harga labour sebagai alat ukur. Perbedaan harga tenaga kerja buruh digunakan untuk mematok harga barang yang dihasilkan dalam waktu yang sama. harga seperti ini oleh Smith disebut sebagai harga alami. Pada istilah ekonomi zaman kekinian disebut harga keseimbangan jangka panjang.

Terkadang hubungan antara nilai guna dan nilai tukar suatu barang yang mempunyai nilai guna tinggi tidak mempunyai nilai tukar. Begitupun sebalinya hal ini dengan melihat realita pada kasus air dan intan. Dari pandangan diatas bahwa nilai tukar diartikan dengan kemampuan suatu barang untuk memperoleh barang lain jika dilihat yang lebih simple bahwa nilai tukar suatu barang sama dengan harga barang itu sendiri. Dari penjelasan diatas Smith hanya fokus pada utilitytas total saja yang merupakan kelemahan metode dalam memahami peran permintaan dalam menentukan harga keseimbanagn pasar. Kelemahan inilah yang kemudian disempurnakan oleh seorang muridnya yaitu Alfred Marshall.

4. Teori Pembagian Kerja

Menurut smith, produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja. Pembagian kerja memunculkan spesialisasi yang kemudian akan berdampak terhadap pengerjakan tenaga kerja sesuai bakat dan kemampuan nya sehingga produktfitas akan meningkat dan produksi secara total juga meningkat.

5. Teori Akumulasi Kapital

Kodrat bagi setiap manusia untuk mempunyai keinginan meningkatkan tingkat kesejahteraaannya. Peningktakan tingkat kesejahteraan bisa ditentukan melalui peningkatan laba.

Cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya yaitu melalui investasi dengan cara membeli mesin mesin dan peralatan. Penggunakan peralatan dan mesin mesin yang canggih maka akan meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Peningkatan produktifitas ini akan berdampak terhadap peningkatan output perusahaan yang kemudian bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemikiran tentang pentingnya akumulasi kapital inilah yang menyebabkan pemikiran Smith disebut juga sistem liberal yang memberikan kesempatan yang sebesar besarnya bagi individu untuk berkontribusi dalam perekonomian, bisa disebut juga sistem ekonomi kapotalisme yang menekankan pentingnya akumulasi kapital dalam perekonomian.

6. Pengaruh Pandangan Adam Smith

Pandangan Smith dalam melahirkan pemikiran pemikiran di bidang ekonomi bukan merupakan sebuah hal baru namu bagian dari pembaharuan dari teori teori yang sudah ada atau bisa dikatakan dengan teori klasik. Misalnya soal individualisme dan materialisme yang merupakan pengembangan dari paham hedonisme yang sudah dikembangkan oleh Aristippus dan disempurnakan oleh Epicurus pada era zaman Yunani Kuno.

Berdasarkan paham Hedonisme yang menekankan pada kenikmatan hidup yang sebesar besarnya telah melahirkan paham utilitarianisme yang pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748 – 1832) yang didiukung oleh J. S. Mill telah membawa pemikiran bahwa semua aktifitas manusia harus diperuntukkan untuk menhasilkan jumlah produksi paling banyak bagi sebanyak mungkin orang.

Awalnya paham marerialisme mendapat pertentangan dari pihak gereja. Berbagai cara dilakukan untuk membendung paham materialisme karena lebih condong kepada pemahaman yang hanya menekankan kepada kebahagiaan di Dunia. Namun karena berbagai upaya gagal, akhirnya pihak gereja mulai membuka diri dengan paham materialistik individualis titak menolak sepenuhnya Meskipun pemikirannya telah usang, namun ajarannya sangat populer dan perkembangannya sangat besar pengaruhnya karena ia berhasil menciptakan sebuah sistem ekonomi. Sistem ini berupa sistem ekonomi pasar, atau sistem ekonomi liberal.

Pelaksanaan persaingan sempurna yang menekankan mekanisme ekonomi pasar awalnya hanya dianut oleh negara negara eropa dan amerika serikat, seiring dengan perannya yang besar yang terbukti sangat ampuh dan efisien, sistem tersebut mulai digunakan di dataran Asia hingga sampai ke Indonesia bahkan sampai diadopsi dan digunakan oleh negara yang dulunya berafiliasi komunis seperti China dan Vietnam. Sangat terbukti, negara – negera yang menggunakan sistem ekonomi pasar terbukti menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sedangkan yang mengabaikan mengalami perlambatan dalam perekonomiannya. Sistem ekonomi pasar dinilai lebih unggung dibanding sistem kemasyarakatan lainnya.

Sumber : Deliarnov. 2010. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI Cet. 3. Jakarta : Rajawali Pers.

Belum ada Komentar untuk "TEORI KLASIK ADAM SMITH (1729 – 1873 )"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel