Kerajaan-kerajaan di Indonesia

A. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai Merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-5 dan berlokasi di daerah Kutai Kalimantan Timur. Bukti arkeologi keberadaan Kerajaan ini adalah ditemukannya prasasti yang di tulis di atas tujuh buah yupa atau Tugu batu. Diantara nama-nama raja kerajaan Kutai antara lain yaitu Kudungga, Aswawarman dan Mulawarman. Raja Mulawarman melakukan upacara pengorbanan dan memberikan hadiah kepada para Brahmana sejumlah 20000 ekor sapi. Kerajaan Kutai bercorak Hindu runtuh setelah diserang Kutai Kartanegara yang bercorak Islam.

B. Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan Prasasti Tugu, wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat yaitu membentang dari Banten Jakarta Bogor, hingga ke Cirebon. Kerajaan ini ada sejak abad ke ke-5 yang se era dengan kerajaan Kutai. Raja kerajaan Tarumanegara antara lain Purnawarman dan Sri Maharaja linggawarman. Kerajaan Tarumanegara telah menerapkan konsep dewa Raja, raja yang memerintah disamakan dengan Dewa Wisnu.

C. kerajaan Pajajaran (Sunda)

Kerajaan Pajajaran wilayahnya meliputi provinsi Banten, , DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian wilayah Jawa tengah sekarang. Pakuan Pajajaran adalah pusat pemerintahan kerajaan Sunda. nama-nama raja Kerajaan Pajajaran antara lain Maharaja Sri Jayabhupati, rahyang Niskala Wastu Kencana, dan Prabu Ratu Dewata. Menurut Carita Parahyangan kerajaan Sunda didirikan oleh tarusbawa pada tahun 669 atau 591 Saka, sebelumnya wilayah Kerajaan Pajajaran merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara. Pengaruh kerajaan Tarumanegara yang melemah mengakibatkan terjadinya konflik kekuasaan yaitu berdirinya Kerajaan Galuh atau kerajaan Sunda. Sepeninggal tarusbawa, Sanjaya yaitu menantu tarusbawa menyatukan kembali kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh.

Menurut prasasti Sanghyang tapak, disebutkan seorang raja bernama Maharaja Sri jayabupati dan berkuasa di Parahyangan Sunda. Raja jayabupati digantikan oleh rahyang Niskala Wastu Kencana atau Raja Sri Baduga Maharaja yang terlibat dalam perang Bubat pada tahun 1357. Pada tahun 1579 Maulana Yusuf dari Kerajaan Banten menyerang kerajaan Sunda yang ketika itu dipimpin Prabu Ratu Dewata yang memerintah tahun 1535 hingga tahun 1543. Serangan itu menyebabkan runtuhnya kerajaan Sunda.

Rahyang Niskala Wastu Kencana dan kemudian baru disebut-sebut nama raja Sri Baduga Maharaja, yang dalam kitab pararaton diceritakan terlibat dalam perang Bubat dengan kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Nama Sri Baduga kemudian dijadikan sebagai nama museum yang ada di Bandung yakni Museum Sri Baduga titik nama Sri Baduga terdapat dalam prasasti Batu Tulis yang secara lengkap tertulis Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pak Wawan Pajajaran Sri Ratu Dewata.

Baca juga : Perkembangan Sastra pada Masa Hindu - Budha

D. Kerajaan Melayu

Lokasi pusat Kerajaan Melayu diperkirakan berada di dekat sekitar Jambi, persisnya di tepi sungai Batanghari titik berita dalam sejarah Dinasti Tang ( 618 hingga 906 M) mencatat tentang datangnya utusan dari Mo-le-yeu Pada 644 M dalam rangka hubungan dagang. Sekitar tahun 692 M, kerajaan ini ditaklukan oleh Sriwijaya. namun, sekitar tahun 1275, Kerajaan Melayu pulih kembali titik Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan pada masa pemerintahan raja Adityawarman. Menurut kitab nagarakertagama, Raja Kertanegara dari Singasari melancarkan Ekspedisi Pamalayu. Ekspedisi Pamalayu tersebut diikuti oleh pengiriman Arca Pasha pada tahun 1286 sebagai hadiah kepada Maharaja Melayu Srimat Tribhuwanaraja Mauli warmadewa. Ekspedisi Pamalayu dimaksud untuk menjalin persahabatan serta menggalang kekuatan militer bersama untuk membendung kemungkinan serangan dari bangsa Mongol di bawah Kubilai Khan.

E. Kerajaan Sriwijaya

wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan titik berdasarkan temuan sumber tertulis serta berita Tiongkok dan Arab, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri sekitar abad ke-7 titik berdasarkan laporan missing, Seorang pendeta Tiongkok dia melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha titik iya melaporkan bahwa terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha pada sakyakirti, seorang pendeta terkenal di Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran sekitar abad ke-12, antara lain disebabkan oleh sera ngan Kerajaan Medang Kamulan, serangan kerajaan colamandala, yang terdesak oleh kerajaan Thailand dan serangan Majapahit pada tahun 1477 M. kerajaan Sri Sriwi Sriwijaya mencapai puncak keemasan di di di di di bawah RAA raja raja Putra Dewa yang berkuasa sekitar pertengahan abad ke-9 titik dalam prasasti kedukan Bukit dapat diinterpretasikan Bahwa Kerajaan Sriwijaya bukan berpusat di Palembang, melainkan di Takus yang berada di Riau. Pernyataan ini didukung oleh temuan arkeologis berupa stupa di Muara Takus kabupaten Kampar Riau. Riau. Pengu ibu di dimaksudkan agar Sriwijaya muda dan di sekitar mudah menguasai daerah-daerah di sekitarnya, seperti Bangka, Jambi hulu, dan Jawa Barat atau Tarumanegara.







Sumber : Deliarnov. 2010. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI Cet. 3. Jakarta : Rajawali Pers.

Belum ada Komentar untuk "Kerajaan-kerajaan di Indonesia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel